Tersenyumlah, selalu ada damai sejahtera dari-NYA untukmu....

Rabu, 16 November 2011

Sang Waktu


Waktu, sangat lambat bagi mereka yang menunggu.
Terlampau cepat bagi mereka yang ketakutan.
Terlalu panjang bagi mereka yang tengah berduka.
Sangat pendek bagi mereka yang tengah  bergembira.
Namun bagi mereka yang mencintai, waktu adalah keabadian.

Sabtu, 05 November 2011

Bunga itu...

Kudapati diriku bukanlah seseorang yang baik,
Bukan seseorang yang baik buat siapapun.
Aku hanyalah seorang gadis yang gagal membuat sekelilingku tertawa...
Sebaliknya aku menghadiakan airmata setiap hari kepada mereka yang menyayangiku.

Tuhan, maafkan aku...
Aku gagal.

Kehidupan dan nafasku, milik-MU
Jika aku hanya bisa menghadirkan airmata,
Ambillah semuanya itu kembali...
Saat ketulusanku tak bisa membawa tawa lagi...

Izinkanlah...

Kamis, 03 November 2011

PERSAHABATAN


Sahabat adalah pemenuhan kebutuhan jiwa.
Dialah ladang hati, yang ditaburi dengan kasih dan dituai dengan penuh rasa terima kasih.

Sahabat adalah naungan sejuk keteduhan hati dan Api unggun kehangatan jiwa, karena akan dihampiri kala hati gersang kelaparan dan dicari saat jiwa mendamba kedamaian 
Ketika ia menyampaikan pendapat, kalbu tak kuasa menghadang dengan bisikan kata “tidak”, dan tak pernah khawatir untuk menyembunyikan kata “ya” 

Bilamana dia terdiam tanpa kata, hati senantiasa mencari rahasianya
 Dalam persahabatan yang tanpa kata, segala pikiran, hasrat, dan keinginan terangkum bersama, menyimpan keutuhan dengan kegembiraan tiada terkirakan. 

Ketika tiba saat perpisahan janganlah ada duka, sebab yang paling kau kasihi dalam dirinya, mungkin akan nampak lebih cemerlang dari kejauhan.
 Seperti gunung yang nampak lebih agung dari padang dan ngarai. 

Lenyapkan  maksud lain dari persahabatan  kecuali saling memperkaya roh kejiwaan.
Karena cinta berpamrih yang mencari sesuatu di luar jangkauan misterinya,
 bukanlah cinta, tetapi sebuah jaring yang ditebarkan ke udara 
hanya menangkap kekosongan semata 

Persembahkan yang terindah bagi persahabatan. Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah diamengenali pula musim pasangmu.Karena persahabatan kan kehilangan makna jika mencarinya sekadar bersama guna membunuh waktu
Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu, Sahabat kan  mengisi kekuranganmu bukan mengisi kekosonganmu.
Dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa kegirangan
Berbagi duka dan kesenangan  Karena dalam rintik lembut embun, hati manusia menghirup fajar yang terbangun dan kesegaran gairah  kehidupan. 

Minggu, 30 Oktober 2011

Gurat Untuk Awal Yang Baru.


Perpisahan adalah awal bagi yang baru, disetiap hentakannya selalu melahirkan hal yang baru untuk waktu selanjutnya. Tidak perlu benci, tidak perlu dendam dan tidak perlu ada pembalasan seperti air yang selalu mengalir ketempat yang rendah, perpisahan sesuatu yang alami. Meninggalkan dan ditinggalkan menjadi suatu bagian dalam kehidupan anak manusia. Sebab kelak setiap orang pasti akan meninggalkanmu atau justru kamu yang akan meninggalkan mereka.

Tidak ada kebersamaan yang abadi dimuka bumi ini, bumi selalu berputar mengikuti porosnya, pagi akan hadir sebagai titik pisah antara malam dan siang. Seperti anak panah yang melesat dari busurnya yang berlari menuju sasarannya dan busur pun akan kembali siap menjadi pelontar bagi anak panah yang lainnya. Itulah proses, itulah roda dan itulah waktu.

Perpisahan pasti berbekas, setiap guratan adalah hasil dari sayatan pisau-pisau kehidupan yang mengukir lembut setiap jengkal tubuhmu. Terima dan resapi itu, kelak karena perpisahan kau akan menjumpai bahwa setiap helai hatimu telah menjadi lebih indah dari sebelumnya.

Ingatlah DIA yang memiliki kehidupan ini tidak pernah merangkaikan suatu kecelakaan buat kita, semua yang terjadi atas kehendak-NYA untuk menjadikan hari depan yang penuh damai sejahtera.

Minggu, 23 Oktober 2011

Semesta Alam Belum Lengkap...

Dan Allah bersabda kepadanya;
Aku akan memberimu hati penuh welas asih,
Jiwa merdeka untuk terbang bersama burung-burung,
Satu bejana untuk membawa hidupmu kedunia,
Hikmat untuk mengetahui kebenaran,
Keberanian untuk menjungkirkan penindasan,
Kekuatan untuk memindahkan gunung-gemunung,
Kelemnutan untuk mencium bumi,
Semangat untuk membakar dunia,
Penglihatan untuk menghormati bumi yang melahirkanmu,
Keceriaan untuk menari bersama anak-anak,

Gelak tawa untuk memenuhi lembah,
Airmata untuk menyapu kepedihan,
Tangan-tangan untuk berkarya dan mencintai,
Kata hati untuk mengetahui yang tersembunyi,
Hasrat untuk menjadi dirimu sebagaimana engkau diciptakan.

Dan Allah bersabda kepadanya…PEREMPUAN
“Aku telah menciptakanmu menurut gambar dan rupa_KU dan ENGKAU BAIK ADANYA.

Sabtu, 22 Oktober 2011

My Journey...

Terlalu lama dan panjang...
Terlalu singkat tuk dilupakan,
Entah siapa yang menemukan atau ditemukan.
Dipertemukan oleh-NYA, itu yang tepat.

Untuk waktu yang tak pernah kita tahu...
Tetapi sang waktu yang mencatatnya.
Aku hanya ingat jamnya.
Kuputuskan memilihmu...
Aku berakhir pada dirimu.

Kamis, 20 Oktober 2011

A Gift

Ahhh,,, Tuhan apakah ini?
Siapa dia Tuhan?, lelaki yang membangunkan tidurku.
"berani sekali dia" pikirku.

Ahhh...Tuhan dia merasuki pikiranku,
Apa yang aku tengah rasakan?
Jatuh cinta?...Hmmmmm

Tuhan....
Tiba-tiba saja aku menyukainya tanpa melihat warna dalam bola matanya.

Seperti Yang Ada...

Aku memberimu dengan tulus...
setulus matahari yang menghangatkan bumi,
Setulus bulan memantulkan sinar 'tuk sinari malam.
Aku memberimu cinta yang sederhana,
Sesederhana pelangi setelah rinainya hujan,
Aku hanya ingin mencintaimu...
Memberimu, tak perlu menerima,
Asalkan aku melihatmu bahagia...
Sekalipun kesempurnaan itu tak mampu aku hadirkan buatmu.
Percayalah aku mencintaimu,
Sungguh.

"The speed of light"


Asad menceritakan kisahnya. Kisah ini tentang seorang gadis muda dari Maroko yang ayahnya bekeja sebagai pemintal. Ayahnya mengumpulkan harta  cukup banyak dengan kemahirannya itu, dan membawanya serta dalam suatu perjalanan ke Mediterania. Ia ingin menjual benangnya, dan ia mengatakan pada puterinya agar ia mencari seorang pria muda yang akan menjadi suami yang baik baginya. Tetapi badai besar menghantam kapal mereka dan mereka terkatung-katung dekat Mesir, sampai ayahnya mati dan puterinya terdampar ke pantai. Sengsara dan letih, hampir tidak mampu lagi mengingat kehidupannya yang sebelumnya. Gadis itu mengembara di pasir sampai akhirnya ia bertemu dengan sebuah keluarga penenun. Mereka mengajaknya tinggal bersama mereka dan mengajarinya menenun kain. Akhirnya ia puas dengan hidupnya itu.

Tetapi setelah beberapa tahun ia tertangkap oleh penguasa-penguasa budak yang kemudian berlayar ke Timur ke Istambul, dan membawanya kepasar budak disana. Seorang pria pembuat tiang layer kapal pergi ke pasar untuk membeli budak-budak untuk membantu pekerjaannya, tetapi ketika ia melihat gadis itu, ia merasa iba dan membelinya dan membawanya pulang untuk melayani istrinya. Namun modal yang ditanamnya dalam muatannya amblas karena pembajak-pembajak mencuri muatannya tu, sehingga ia tidak mampu membeli budak-budak lain. Maka dia, gadis itu dan isterinya terpaksa membuat semua tiang layer sendiri. Gadis itu bekerja keras dan penuh etelitian. Si pembuat tiang layer melihat bahwa gadis itu sangat terampil sehingga akhirnya ia membebaskannya dan menjadikannya mitra bisnisnya. Hal itu membuat si gadis bahagia sekali.

Suatu hari si pembuat tiang layer kapal meminta gadis itu mengawal tiang-tiang ke Jawa. Ia setuju, tetapi didekat pantai Cina kapal itu diserang taufan. Sekali lagi gadis itu terdampar dipantai asing dan sekali lagi ia protes terhadap nasibnya. “Mengapa aku selalu ditimpa peristiwa-peristiwa buruk?” tanyanya. Tidak ada jawaban. Ia bangkit berdiri, keluar dari pasir dan mulai berjalan masuk kepedalaman.

Ada sebuah legenda Cina bahwa seorang wanita asing akan dating dan membuat tenda untuk sang kaisar. Karena tidak ada seorangpun di Cina yang tahu bagaimana caranya membuat tenda, seluruh penduduk, termasuk kaisar dari generasi demi generasi, selalu bertanya-tanya tentang ramalan itu. Sekali setahun sang kaisar mengirimkan duta-duta kesetiap kota untuk membawa semua wanita asing ke istana.

Akhirnya wanita korban kapal karam muncul didepan kaisar yang menanyakan kepadanya melalui seorang penerjemah apakah ia bisa membuat tenda. “saya kira saya bisa,” katanya. Ia meminta tali tetapi orang-orang Cina tidak mempunyainya, maka sambil mengingat masa kecilnya sebagai seorang puteri seorang pemintal, ia meminta sutera dan memintalnya menjadi tali. Ia meminta kain tebal, tetapi orang-orang Cina tidak mempunyainya, maka sambil mengingat hidupnya diantara kaum penenun, ia menenun kain yang dibutuhkan untuk membuat tenda. Ia meminta tiang-tiang tenda, tetapi orang-orang Cina tidak mempunyainya, maka sambil mengingat hidupnya bersama sipembuat tiang kapal layer, ia membuat tiang tenda. Ketika semua benda itu siap, ia mencoba mengingat sebaik mungkin semua tenda yang pernah dilihatnya sepanjang hidupnya. Akhirnya ia membangun sebuah tenda. Kaisar  sangat kagum pada konstruksinya dan atas pemenuhan ramalan kuno, ia menawarkan apa saja yang diinginkan gadis  itu. Gadis itu menikahi seorang pangeran tampan, tinggal di Cina dikelilingi anak-anaknya dan hidup sampai usia tua dengan bahagia. Dan ia menyadari bahwa meskipun pengalaman-pengalamannya kelihatan mengerikan ketika sedang terjadi, ternyata semuanya itu penting demi mencapai puncak kebahagiaan.

Selasa, 18 Oktober 2011

Tapak Kaki...


Pada suatu malam seorang pria bermimpi. Dalam mimpinya dia berjalan menyusuri pantai dengan Tuhan. Dilangit dia bisa melihat adegan-adegan kehidupanya. Untuk setiap adengan dia melihat ada dua pasang tapak kaki diatas pasir, satu miliknya dan satunya lagi milik Tuhan. Ketika adegan terakhir hidupnya telah dilihatnya, dia menoleh kebelakang melihat tapak-tapak kaki itu dan dia memperhatikan berkali-kali disepanjang jalan hanya ada sepasang tapak kaki. Dia juga memperhatikan bahwa itu terjadi selama saat-saat yang paling buruk dan menyedihkan dalam kehidupannya. Ini sangat mengganggunya dan dia bertanya kepada Tuhan, “Tuhan, Engkau mengatakan bahwa kalau aku mengikuti semua perintah-Mu,  Engkau akan selalu menyertaiku. Tetapi aku perhatikan bahwa selama masa-masa paling sulit dalam kehidupanku justru hanya ada sepasang tapak kaki. Saya tidak mengerti mengapa saat aku sangat membutuhkan Engkau, Engkau meninggalkanku.”

Tuhan menjawab, “anak-Ku yang kucintai, Aku mencintaimu dan tidak akan pernah meninggalkanmu. Selama kau dalam cobaan dan menderita, ketika kau hanya melihat sepasang tapak kaki, pada saat itulah Aku membawamu dalam kedua tangan-Ku.”