Tersenyumlah, selalu ada damai sejahtera dari-NYA untukmu....

Kamis, 20 Oktober 2011

"The speed of light"


Asad menceritakan kisahnya. Kisah ini tentang seorang gadis muda dari Maroko yang ayahnya bekeja sebagai pemintal. Ayahnya mengumpulkan harta  cukup banyak dengan kemahirannya itu, dan membawanya serta dalam suatu perjalanan ke Mediterania. Ia ingin menjual benangnya, dan ia mengatakan pada puterinya agar ia mencari seorang pria muda yang akan menjadi suami yang baik baginya. Tetapi badai besar menghantam kapal mereka dan mereka terkatung-katung dekat Mesir, sampai ayahnya mati dan puterinya terdampar ke pantai. Sengsara dan letih, hampir tidak mampu lagi mengingat kehidupannya yang sebelumnya. Gadis itu mengembara di pasir sampai akhirnya ia bertemu dengan sebuah keluarga penenun. Mereka mengajaknya tinggal bersama mereka dan mengajarinya menenun kain. Akhirnya ia puas dengan hidupnya itu.

Tetapi setelah beberapa tahun ia tertangkap oleh penguasa-penguasa budak yang kemudian berlayar ke Timur ke Istambul, dan membawanya kepasar budak disana. Seorang pria pembuat tiang layer kapal pergi ke pasar untuk membeli budak-budak untuk membantu pekerjaannya, tetapi ketika ia melihat gadis itu, ia merasa iba dan membelinya dan membawanya pulang untuk melayani istrinya. Namun modal yang ditanamnya dalam muatannya amblas karena pembajak-pembajak mencuri muatannya tu, sehingga ia tidak mampu membeli budak-budak lain. Maka dia, gadis itu dan isterinya terpaksa membuat semua tiang layer sendiri. Gadis itu bekerja keras dan penuh etelitian. Si pembuat tiang layer melihat bahwa gadis itu sangat terampil sehingga akhirnya ia membebaskannya dan menjadikannya mitra bisnisnya. Hal itu membuat si gadis bahagia sekali.

Suatu hari si pembuat tiang layer kapal meminta gadis itu mengawal tiang-tiang ke Jawa. Ia setuju, tetapi didekat pantai Cina kapal itu diserang taufan. Sekali lagi gadis itu terdampar dipantai asing dan sekali lagi ia protes terhadap nasibnya. “Mengapa aku selalu ditimpa peristiwa-peristiwa buruk?” tanyanya. Tidak ada jawaban. Ia bangkit berdiri, keluar dari pasir dan mulai berjalan masuk kepedalaman.

Ada sebuah legenda Cina bahwa seorang wanita asing akan dating dan membuat tenda untuk sang kaisar. Karena tidak ada seorangpun di Cina yang tahu bagaimana caranya membuat tenda, seluruh penduduk, termasuk kaisar dari generasi demi generasi, selalu bertanya-tanya tentang ramalan itu. Sekali setahun sang kaisar mengirimkan duta-duta kesetiap kota untuk membawa semua wanita asing ke istana.

Akhirnya wanita korban kapal karam muncul didepan kaisar yang menanyakan kepadanya melalui seorang penerjemah apakah ia bisa membuat tenda. “saya kira saya bisa,” katanya. Ia meminta tali tetapi orang-orang Cina tidak mempunyainya, maka sambil mengingat masa kecilnya sebagai seorang puteri seorang pemintal, ia meminta sutera dan memintalnya menjadi tali. Ia meminta kain tebal, tetapi orang-orang Cina tidak mempunyainya, maka sambil mengingat hidupnya diantara kaum penenun, ia menenun kain yang dibutuhkan untuk membuat tenda. Ia meminta tiang-tiang tenda, tetapi orang-orang Cina tidak mempunyainya, maka sambil mengingat hidupnya bersama sipembuat tiang kapal layer, ia membuat tiang tenda. Ketika semua benda itu siap, ia mencoba mengingat sebaik mungkin semua tenda yang pernah dilihatnya sepanjang hidupnya. Akhirnya ia membangun sebuah tenda. Kaisar  sangat kagum pada konstruksinya dan atas pemenuhan ramalan kuno, ia menawarkan apa saja yang diinginkan gadis  itu. Gadis itu menikahi seorang pangeran tampan, tinggal di Cina dikelilingi anak-anaknya dan hidup sampai usia tua dengan bahagia. Dan ia menyadari bahwa meskipun pengalaman-pengalamannya kelihatan mengerikan ketika sedang terjadi, ternyata semuanya itu penting demi mencapai puncak kebahagiaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar